Saatnya Melangkahkan Kaki ke Depan

“Pemuda adalah pemimpin masa depan”.
Kalimat di atas merupakan pepatah yang sudah tidak asing lagi didengar oleh kalangan remaja khususnya, umumnya untuk seluruh kalangan. Sehingga menjadi suatu hal yang harus benarbenar dicermati oleh para pemuda. Pemuda adalah generasi yang akan menjadi aset agama, nusa dan bangsa dan sudah pasti akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Sebelum melangkah lebih jauh membicarakan pemuda sebagai calon pemimpin, penulis akan memaparkan sebuah opini mengenai permasalah yang biasa dimiliki oleh seorang pemuda khususnya pandangan mereka tentang masa depan.
Pada usia remaja, biasanya seseorang mulai mengalami masa pendewasaan diri. Pada diri mereka mulai timbul banyak fikiran yang akan mereka jadikan sebuah rencana dan target pencapaian di masa mendatang. Secara umum, terkadang dikarenakan keterlibatan banyak pikiran ini membuat banyak pemuda merasa terbebani dalam kehidupannya. Setiap langkah yang mereka pijakan selalu terpikirkan oleh panggilan-panggilan jiwa di masa depan. Oleh karena itu, tidak sedikit pemuda yang dibuat bingung karenanya. Sebagian diantara mereka salah mencari solusi menangani kebingungan tersebut. Akhirnya, mereka mengambil jalan pintas untuk sekedar dapat bersantai ria. Maka jadilah club-club malam sebagai tempat favorit, mencoba setiap hal yang berkaitan dengan NARKOTIKA, pergaulan bebas dan lain sebagainya.
Namun kiranya, tidak semua remaja berperilaku seperti itu. Mereka yang menghabiskan waktu untuk bersantai ria sebenarnya sebagai salah satu upaya untuk dapat terlepas dari belenggu fikiran yang mengkhawatirkan dan membebani diri tentang masa depan. Mereka beranggapan bahwa “Biarkanlah hidup mengalir seperti air” ini adalah pola pikir yang bisa dikatakan tidak sepenuhnya benar. Pada hakikatnya, air yang mengalir walaupun pada akhirnya akan bermuara di lautan luas (samudera) namun tetap saja pada proses awal air akan mengalir ke tempat-tempat kotor. Padahal dengan perilaku mereka bersantai ria di masa muda agar terhindar dari masalah-masalah hidup, justru akan membawa mereka ke jurang yang lebih dalam. Dimana, kelak di masa tua mereka akan kewalahan menghadapi berbagai macam problem kehidupan karena mereka tidak memiliki banyak pengalaman untuk itu. Akhirnya sampai tua nanti akan terbiasa mengambil jalan pintas yang sebenarnya menghantarkan diri sendiri pada jurang kenistaan yang memilukan.
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Al Hasyr ayat 18:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Maka arahkan saja hidup kita buatlah rencana-rencana namun semua rencana-rencana itu jangan dijadikan sebagai beban, cukup kita laksanakan untuk mendapat pencapaian yang kita inginkan. Karena pada dasarnya kepastian sudah ditentukan oleh takdir dari Allah SWT, tetap tenang dan tetap berprasangka baik dimanapun kita berada.
Mengapa banyak pemuda yang terbebani oleh pemikiran mereka sendiri?.
Semua itu terjadi karena hawa nafsu yang dimiliki oleh pemuda itu sendiri, mereka langsung jauh melihat seluruh rencana-rencana itu dan ingin segera tercapai segala apa yang direncanakan. Santai saja, semua hal dalam kehidupan ini membutuhkan proses fokuslah untuk mengerjakan satu rencana terlebih dahulu. Buatlah target waktu yang spesifik dan kerjakan dengan santai tapi pasti. Fokus dan komitmen yang tinggilah yang dapat mengantarkan kita mencapai seluruh impian.
Hal yang pasti bahwa jangan sampai diri kita terlalu mengejar hal dunia yang fana ini. Ingatkan diri kita bahwa ada alam yang abadi setelah ini. Perlu kiranya kita menyelaraskan antara persiapan untuk kehidupan di masa depan, baik yang berkaitan dengan dunia maupun akhirat. Walaupun takdir sudah pasti namun kewajiban kita adalah berusaha untuk tetap melakukan yang terbaik menjemput Ridho-NYA. Serahkan semua nya kepada Allah SWT setelah kita berusaha dan berdo’a. 
Namun, jika ternyata setiap apa yang kita rencanakan tak kunjung tercapai, tenangkan diri kita untuk selalu bersabar menerima kenyataan yang terjadi dan jangan disesali. Segala hal yang telah terjadi di masa lalu biarkanlah berlalu. Jadikan sebagai pengalaman untuk terus berusaha memperbaiki diri. 
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bersungguh-sungguhlah dalam hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusan), serta janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu (kegagalan), maka janganlah kamu mengatakan, ‘seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begitu’.Tetapi katakanlah, ‘ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki’. Karena sesungguhnya perkataan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan”. (HR. Muslim no. 2664).
Pemuda… !!! Bergerak, tumbuh dan bekembanglah.
Kiranya penulis cukupkan tentang opini mengenai permasalahan pemuda mengenai pandangan tentang masa depan. Semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat. Tak lupa kiranya penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan kata dan bahasa. Karena yang benar datangnya dari Allah SWT dan yang salah datangnya dari diri penulis sendiri.

Muhammad Fariz Khaerul Fazri

Fes, 06 Jumadil Awal 1438 H 
       03 Februari 2017 M 
Tag Post :
Artikel,Karya,Keilmuan & SDI,Minggu-an Menulis,Opini

Bagikan Artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *