Mahasiswa Sahara dan Non-Sahara

Sahara barat merupakan wilayah yang terletak di afrika bagian utara, wilayah ini berbatasan dengan samudra alantik, Maroko, dan Mauritania disebelah utara dan disebelah timur laut berbatasan dengan Al-jazair. Sahara barat diketahui memiliki cadangan fosfat yang sangat berlimpah, juga mengandung beberapa kantong minyak bumi, gas alam, dan hidrokarbon. Sahara mempunyai sumber daya alam yang sangat kaya, tetapi pemerintah hanya fokus dengan fosfat dan gas alam saja.
Membicarakan sahara merupakan hal yang tabu di Maroko karena daerah ini merupakan daerah sengketa. pada masa penjajahan, sahara barat merupakan wilayah jajahan Spanyol. Ketika itu, timbul gerakan-gerakan perlawanan yang berusaha melawan penjajah yang dilakukan spanyol. Pada tahun 1975, Spanyol menarik dirinya dari sahara barat dan menjanjikan kemerdekaan kepada sahara barat, namun Maroko dan Mauritania tidak setuju dengan keputusan Spanyol untuk memerdekakan sahara barat, karena kedua Negara tersebut menganggap bahwa sahara barat secara historis adalah bagiannya. Karena adanya desakan yang sangat besar terutama dari Maroko, Spanyol dengan terpaksa akhirnya menyerahkan sahara barat ke tangan Maroko dan Mauritania. Maroko mengambil alih Saqiat El-Hamra dan Mauritania mengambil alih Rio De oro.

Setelah kita tahu sejarah dan apa saja yang terdapat di sahara, hal itu semua akan menjadi kepentingan orang sahara sendiri maupun kepentingan diluar sahara. kita ambil contoh mahasiswa asal sahara yang tersebar dibeberapa universitas di Maroko Jika kita bandingkan antara mahasiswa sahara dan non-sahara sangat jelas perbedaanya, setelah mengamati 2 tahun terakhir, ada beberapa faktor yang menjadikan mahasiswa sahara menjadi manja mungkin saja karena mereka merasa direbutkan dari beberapa pihak maka rasa manja tersebut muncul dalam diri mahasiswa sahara dan pemerintah maroko harus patuh dengan permintaan-permintaan yang rasional, jika hal tersebut tidaklah terpenuhi maka pemberontakan-pemberontakan kecil akan dilakukan oleh mahasiswa sahara. Dalam kasus ini pernah terjadi pada malam hari di asrama mahasiswa Fes, kelompok yang menamakan dirinya sebagai persatuan mahasiswa sahara menggelar beberapa aksi protes terhadap kebijakan idaroh yang terlalu mendiskriminasikan mahasiswa sahara padahal semua telah terpenuhi bahkan melebihi apa yang telah dikasih selama ini.

Mahasiswa yang berasal dari sahara sangatlah diistimewakan oleh pemerintah Maroko dalam hal fasilitas diantaranya adalah tiket pulang pergi dari rumah ke masing-masing universitas yang diberikan oleh pemerintah sebanyak 17 kali dalam setahun, beasiswa yang diberikan juga nominalnya lebih besar dibanding mahasiswa non-sahara, kemudian ada beberapa kamar di asrama yang dikhususkan hanya untuk mahasiswa sahara. Hal ini semua berbanding terbalik dengan mahasiswa non-sahara yang harus puas dibawah fasilitas mahasiswa sahara.

Analisis kecil, kemungkinan orang sahara bersikap manja dan harus selalu terpenuhi permintaanya karena faktor sumber daya alam yang melimpah yang terkandung didalamnya sehingga Maroko enggan melepaskan sahara dari bagian wilayahnya. Jika kita perhatikan beberapa daerah teluk mereka menjadi sangat kaya karena minyak yang terkandung didalamnya sangatlah melimpah begitu juga sahara, sahara bisa jadi seperti negara teluk lainnya yang bisa memproduksi minyak jika pemerintah maroko mengelolanya, tetapi sampai sekarang pemerintah Maroko belum mengambil tindakan secara signifikan karena daerah ini masih menjadi persengketaan yang menamakan dirinya sebagai Republik Demokratik Arab Sahrawi (RSAD) yang merupakan bentukan dari front polisario. Kelompok ini tersebar menjadi bibit-bibit kecil yang ada dibeberapa kampus dan asrama yang bertujuan untuk memperoleh kepentingan-kepentingan kelompok tersebut untuk mengambil untung dari pemerintahan maroko jika tidak sahara akan lepas sedikit demi sedikit. Pemerintah Maroko terjepit diantara dua pilihan antara melepaskan sahara atau tidak, jika dilepas hal ini menguntungkan kelompok oposisi yang mendukung sahara lepas dari Maroko, Tetapi jika tidak dilepas maka pemerintah Maroko harus terus menuruti kebijakan yang dilaksanakan oleh kelompok tersebut.

oleh : Mahfudz Daud Syahid Lc. Mahasiswa Univ Sidi Muhammed Ben Abdellah ,Fes 

Tag Post :
Artikel,Karya,Minggu-an Menulis,Ver

Bagikan Artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *