Hubungan Antara Indonesia dan Maroko

Info Beasiswa

Membicarakan sejarah hubungan Indonesia-Maroko sama juga membicarakan hubungan saudara kandung. Mengapa demikian? Karena jauh sebelum hubungan resmi kenegaraan, Indonesia telah dikenal dan diperkenalkan ke Maroko pada tahun 1346 M oleh penjelajah besar Maroko yang bernama Ibnu Batutah (w. 1369 M). Dalam bukunya, Rihlah Ibnu Batutah (Perjalanan Ibnu Batutah) ia mencatat (mendektekan kepada Ibnu Juzay) rute perjalanan keliling dunianya. Ia mulai dari Maroko ke Mesir, Syria, India hingga ia berlabuh di Samudera Pasai. Pada saat itu kerajaan Samudera Pasai dalam masa keemasannya. Tanah seribu pulau yang subur dengan alamnya yang indah serta segala isinya yang mempesona menjadi catatan tersendiri bagi Ibnu Batutah tentang landskap Indonesia.

Hubungan persaudaraan di atas terjalin semakin kuat tatkala saudagar sekaligus ulama Maroko yang dikenal dengan Maulana Malik Ibrahim atau Syekh Maghribi alias Sunan Gresik (w.1419 M/882 H) hijrah ke Indonesia untuk berdakwah. Melalui perdagangan, pertanian, akultusari, dan akhlak yang mulia ia perkenalkan agama Islam yang ramah nan rahmatan lil alamin ke masyarakat Indonesia hingga mereka berduyun-duyun memeluknya. Bandingkan dan gambarkan agama Islam yang diperkenalkan orang Maroko ke negeri Andalusia (Spanyol dan sebagian Portugal sekarang) melalui pedang dan perang! Kini kemegahan Islam di Spanyol dan Portugal tidak berjejak kecuali kemegahan kota-kota dan arsitekturnya saja, seperti arsitektur istana Al-Hamra/Alhambra di bukit La Sabica, Granada-Spanyol.

Empat musim terus silih berganti mentaati penciptanya. Memasuki abad 19, kolonialisme mencengkeram Maroko dan negaranegara lain di benua Asia-Afrika. Maka pada tahun 1950-an, Indonesia melalui Komite Pembantu Perjuangan Kemerdekaan Negara-negara Afrika Utara -yang diketuai oleh Mohammad Nasir memberi dukungan penuh kepada Maroko untuk merdeka. Dukungan itu kemudian membuat Maroko berperan aktif dalam KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Asia-Afrika tanggal 18-24 April 1955 yang berlangsung di kota Paris Van Java dengan mengutus Allal Al-Fasi. Selang hampir setahun setelah KTT tersebut, tepatnya tanggal 2 Maret 1956, Maroko menjadi salah satu negara pertama di Afrika Utara yang sukses merebut kemerdekaannya dari kolonial Perancis. Sebagai pengakuan atas kemerdekaan tersebut, Deplu RI mengirim misi khusus untuk mempersiapkan kunjungan Presiden Soekarno ke Maroko pada bulan Mei 1960. Misi khusus yang diketuai Duta Besar RI di Manila, Mohammad Nasir Datuk Pamoentjak mendarat di bandara Sale-Rabat tanggal 18 April 1960. Ia disambut oleh Perdana Menteri/Menlu Kerajaan Maroko, Abdullah Ibrahim. Esok harinya 19 April 1960, Mohammad Nasir menyerahkan surat kredensial kepada Raja Maroko, Muhammad V terkait kunjungan Presiden Soekarno tersebut.

Pertemuan mereka berdua menjadi jembatan awal hubungan diplomatik Republik Indonesia dengan Kerajaan Maroko yang ditandai dengan dibukanya kantor Kedutaan Besar RI di Rabat, ibukota Maroko. Tetapi karena krisis keuangan, maka pada tahun 1967 KBRI Maroko ditutup. Dan sejumlah KBRI di wilayah Afrika Utara mengalami nasib yang sama; KBRI Mesir (1967), KBRI Aljazair (1970), KBRI Tunisia (1976). Perwakilan RI untuk Maroko dibuka kembali dengan status Tingkat Kuasa Usaha Tetap tahun 22 Maret 1985. Keputusan dibukanya kembali Perwakilan RI untuk Maroko mendapat sambutan positif dari Kerajaan Maroko. Sebagai tindakan resiprokal maka pada bulan Juli 1986 Kerajaan Maroko membuka Kedutaan Besarnya di Jakarta dengan menunjuk Chauki Bennazau sebagai Duta Besar pertamanya. Dua tahun berikutnya (1988) status Perwakilan RI berganti dari Tingkat Kuasa Usaha Tetap menjadi Kedutaan Besar.

Selang beberapa minggu, tepatnya 2 Mei 1960 pukul 14.40 GMT selepas penyeraan surat kredensial di atas, Presiden Soekarno dan 16 rombongan tiba di Rabat. Mereka mendapat sambutan hangat dari Raja Muhammad V, Putra Mahkota Moulay Hasan, PM Maroko Abdullah Ibrahim, para menteri, tokoh-tokoh Maroko, sipil-militer dan korps diplomatik karena rakyat Maroko menganggap Presiden Soekarno sebagai pejuang revolusi dunia yang membangkitkan semangat kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika. Kunjungan Soekarno tersebut merupakan kunjungan kepala negara asing pertama di dunia pasca kemerdekaan negeri yang terkenal dengan seribu benteng itu. Dari tinta sejarah ini diketahui kedekatan kita dengan Maroko.

Untuk membalas jasa Soekarno diresmikan sebuah jalan besar di Ibukota Maroko dengan nama Syari’ Al-Rais Ahmed Soekarno, sekarang menjadi Rue Soekarno (Jalan Soekarno). Demikian pula sebuah jalan diganti namanya dengan zanqah Jakarta, Di Casablanca sebuah bundaran dinamai dengan nama Rondpoint de Bandung untuk mengenang kota dimana KTT Asia-Afrika pernah diselenggarakan. Selain dari itu, Raja Muhammad V juga menawarkan hadiah kepada Soekarno. Sebagai tokoh yang berjiwa besar dan cerdas ia tidak meminta mobil, pesawat, wanita, uang atau yang lain.

Tetapi ia meminta free visa. Berkat Soekarno, orang Indonesia bebas visa memasuki negeri Maroko,

demikian sebaliknya.

 
Yang Harus Diketahui Sebelum Kuliah Di Maroko
 

Beasiswa AMCI

Kuota Pendidikan dan Beasiswa Studi Khusus Bagi Calon
Mahasiswa Asing Tahun Akademik 2017-2018
Kerajaan Maroko memberikan kuota pendidikan dan beasiswa
studi khusus bagi negara-negara sahabat di berbagai lembaga
pendidikan tinggi teknik dan propesi pada tahun akademik 2017-2018.
Syarat-syarat dan kriteria dari kuota ini akan dijelaskan
sebagaimana dibawah ini :

Syarat dan Ketentuan Umum :
• Seluruh calon mahasiswa penerima beasiswa yang diusulkan
lewat jalur resmi.  
• Bagi seluruh calon mahasiswa, di tengah proses pendaftaran,
harus mengajukan visa studi yang dikeluarkan oleh kantor
kedutaan atau konsulat Maroko bagi negara setempat dan bagi
mahasiswa yang memiliki visa wisata (visa kunjungan) akan
ditolak permohonannya.
• Bagi calon mahasiswa harus membayar $110 (seratus dolar
Amerika) untuk biaya pendaftaran.
• Bagi tiap mahasiswa, ketika mendaftar, harus mengajukan surat
keterangan dokter yang menerangkan bahwa yang bersangkutan
telah disuntik, dan khususnya suntik anti penyakit menular
(imunisasi).
• Para calon mahasiswa asing yang bermukim di Maroko dan yang
sudah menamatkan pendidikan bacheloria (SMA) di Maroko
harus mengikuti prosedur yang berlaku.
• Calon mahasiwa asing yang bermukim di Maroko dan
memperoleh ijazah SMA/MA dari luar Maroko harus
mengajukan berkas pendaftarannya kepada AMCI melalu jalur
diplomasi (KBRI).
• Semua calon mahasiswa yang memiliki kewarganegaraan ganda
dengan kewarganegaraan maroko mengikuti persyaratan yang
sama dengan persyaratan yang berlaku kepada pelajar Maroko.
• Surat izin pendaftaran (rukhsah) akan diserahkan langsung
kepada bersangkutan begitu tibanya di Maroko, diambil pada
loket khusus di kantor AMCI y
ang terletak di Hay Riyadh –
Rabat.
• Semua Surat izin pendaftaran (rukhsah) tersebut harus diambil
dari AMCI dan berstempel AMCI.
• Bagi alumni Maroko yang ingin melanjutkan studi pada program
Master atau Doktoral dapat memanfaatkan beasiswa AMCI, jika
telah dimasukkan dalam paket resmi yang dikhususkan kepada
negara yang bersangkutan dan berdasarkan atas permohonan
khusus dari negara tersebut.
• Bagi para diplomat yang sedang bertugas di Maroko dan ingin
mendaftar pada program Master atau doktoral diminta untuk
dapat mendaftarkan diri pada direktorat khusus di Kementerian
Kerjasama dan Luar Negeri. Ketentuan ini juga berlaku kepada
pegawai asing yang bekerja pada instansi umum.
Surat-surat (dokumen) yang harus dilengkapi dalam berkas
pendaftaran
Berkas pendaftaran wajib dilengkapi dengan formulir
pendaftaran sebagaimana contoh terlampir, diisi dengan hati-hati dan
disertai dengan dua rangkap dokumen-dokumen berikut:
• Fotokopi ijazah sekolah menengah atas/MA yang telah dilegalisir.
• Fotokopi transkip nilai yang telah dilegalisir.
• Fotokopi akte kelahiran.
• Fotokopi paspor.
• Surat Kesehatan dari Rumah Sakit Umum yang menerangkan bahwa
yang bersangkutan tidak menderita penyakit yang tidak dapat
disembuhkan, penyakit menular atau menderita wabah.
Dimungkinkan juga yang bersangkutan akan diperiksa ulang begitu
tibanya di Maroko.
• Pas foto berwarna terbaru yang tertera nama dan
kewarganegaraan.
Di samping dokumen yang telah disebutkan di atas, bagi calon
mahasiswa Master dan Doktoral harus menunjukkan fotokopi ijazah
yang pernah diperoleh sebelumnya selama mengikuti program
Pascasarjana dan telah dilegalisir, transkip nilai, program-program studi
yang telah diikuti dan 1 (satu) naskah thesis/disertasi.
Catatan: Berkas tidak akan diperhatikan kecuali telah dilengkapi
dengan dokumen-dokumen yang telah disebutkan diatas.

Syarat Penerimaan :
Program Strata 1 (satu) :
1. Penyeleksian berkas calon berijazah sekolah menengah atas/MA
sesuai dengan syarat-syarat penerimaan yang telah ditentukan
menurut formasi yang diminta, spesialisasi yang dibuka serta
kuota yang tersedia.
2. Calon mahasiswa harus memiliki ijazah sekolah menengah
atas/MA pada tahun ajaran yang sedang berjalan (2018) dan
pada kasus pengecualian hanya untuk tahun (2017) dengan
predikat baik sekali atau baik sebagai syarat wajib pada beberapa
lembaga pendidikan tertentu.
3. Umur maksimal calon mahasiswa sesuai aturan masing-masing
lembaga terkait berkisar antara 19-23 tahun.
Edaran ini dilampirkan dengan panduan yang berisi daftar
inventarisasi lembaga-lembaga pendidikan tinggi umum Maroko, begitu
juga dengan informasi berkaitan dengan syarat-syarat penerimaan,
jurusan, masa studi serta ijazah yang diberikan.

Program Master dan Doktoral :
1. Calon mahasiswa memiliki ijazah strata 1 (satu) atau sederajat
pada spesialisasi yang diminta dengan predikat minimal baik
sekali.
2. Proses pendaftaran pada program master ditutup pada
pertengahan oktober 2016.
Setiap calon pendaftar pada program Doktoral, agar memiliki
Ijazah Master atau ijazah Pascasarjana yang telah terakreditasi untuk
masuk pada spesialisasi yang diminta.
Proses pendaftaran program Doktoral selesai hingga akhir bulan
November 2016.
Setiap calon pendaftar pada program Master dan Doktoral,
diharuskan menentukan program studi dan lembaga yang diminta.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan melihat pada website Pendikan
Tinggi http://www.enssup.gov.ma/ , dan juga website universitasuniversitas Maroko.
Berkas-berkas untuk para calon pendaftar yang memenuhi
16
syarat-syarat yang diminta, dialihkan untuk dikaji oleh komite ilmiyah
pada lembaga-lembaga tertentu.

Catatan :
Pada kondisi tertentu, pendaftaran akhir pada lembaga-lembaga
pendidikan tinggi Maroko disyaratkan dengan mengajukan ijazah yang
terakred
itasi dengan ijazah-ijazah Maroko yang sesuai dengan peraturan
pemerintah Maroko nomor 333-01-2 tertanggal 21 Juni 2001.
Bahasa Prancis merupakan bahasa pengantar pengajaran pada
mayoritas lembaga-lembaga pendidikan di Maroko, dan khususnya pada
spesialisasi sains, teknik dan ekonomi. Untuk tujuan ini, para calon
pendaftar diharuskan untuk menguasai bahasa Prancis, jika tidak, maka
diharuskan untuk mengikuti tahun persiapan bahasa Prancis pada
Fakultas Ilmu-ilmu Pendidikan di Rabat T.A. 2017-2018.
Dan bagi calon Mahasiswa yang dinyatakan lulus pada tahun
tersebut, akan diarahkan ke program studi yang diminta mengikuti
syarat-syarat penerimaan yang berlaku untuk semua sesuai kuota yang
tersedia.
Proses belajar persiapan bahasa Prancis dimulai pada minggu
kedua bulan September 2016.
Pada setiap calon yang ingin mengikuti pendidikan pada
program studi Islam atau bahasa dan sastra Arab, diwajibkan untuk
menguasai bahasa Arab dengan baik.

Pengkajian dan Penyelesaian Berkas
Pengkajian berkas yang dikirim ke AMCI akan dilakukan pada
waktu yang telah ditentukan oleh bagian khusus, atau dengan kehadiran
perwakilan dari pemerintah negara yang berkepentingan, dan berkas
yang sudah diseleksi akan diajukan, untuk diperiksa kembali pada
bagian-bagian khusus di kementerian dan AMCI akan mengirimkan
daftar calon yang lulus seleksi sesuai pendidikan yang diminta melalui
jalan diplomasi.

Aturan Pendaftaran
Setiap calon yang diterima melalui jalur diplomasi akan
mendapatkan surat pemberitahuan sekitar beasiswa dan pendidikan yang
diusulkan untuk mereka, syarat-syarat pendaftaran akhir, syarat-syarat
untuk tinggal di Maroko. Hal tersebut sebagai pegangan dalam
melakukan proses urusan yang berkaitan dengan mendapatkan visa
masuk ke Maroko.
Kedatangan calon mahasiswa ke Maroko dianggap sebagai
jawaban penerimaan resmi untuk tawaran yang diajukan kepadanya.
Dan tidak diperkenankan untuk merubah spesialisasinya atau pindah ke
Lembaga lain.
Begitu sampai di kota Rabat, calon Mahasiswa harus menghadap
pada bagian pendidikan dan pelatihan dengan membawa surat
pemberitahuan dengan tujuan :
• Melengkapi berkas pendaftaran dan beasiswa
• Mendapatkan surat izin pendaftaran (rukhsoh)
• Mendapatkan beasiswa dua bulan pertama.
Dan diwajibkan setelah itu :
• Mendatangi Lembaga Pendidikan untuk melakukan proses
pendaftaran akhir.
• Mengirim atau menyerahkan fotokopi surat keterangan belajar
yang terlegalisir yang diterima dari Lembaga pendidikan kepada
bagian khusus di kantor AMCI.

Perlu diketahui bahwa pendidikan di Lembaga Pendidikan Tinggi
Umum di Maroko adalah gratis.
Beasiswa Kuliah Di Maroko Melalui Seleksi Kementrian Agama RI
Tata Cara Pendaftaran:
1. Melakukan pendaftaran online di website https://diktis.kemenag.go.id dan mengunduh bukti pendaftaran online (kartu peserta)
2. Pas foto berwarna 3 x 4 dua lembar
3. Legalisir ijazah Madrasah atau Surat Keterangan Lulus jika belum memiliki ijazah
*Ijazah maximal 1 tahun dari tahun dikeluarkan (berkas no. 2&3 dalam bentuk hard copy dan diserahkan ke lokasi pendaftaran sebelum pelaksanaan seleksi)
4. Mengikuti seleksi tulis dan wawancara
Materi ujian:
1. _Ujian tulis_ (by Arabic) meliputi Al Quran 2 juz, Nahwu, Sharf, Balaghoh, Insya’, Pengetahuan Agama Islam.
2. _Interview_ (by Arabic) meliputi Al Quran 2 juz, Bahasa Arab (Percakapan, Terjemah, Pemahaman Teks)
Fasilitas beasiswa:
1. Biaya pendidikan selama masa studi
2. living cost per dua bualn senilai 1500 Dirham Maroko atau setara dengan 163 USD.
Beasiswa tidak meng cover tiket PP Jakarta Casablanca.
Visit us: http://dikti.kemenag.go.id/timteng12/017/
Nb: Informasi di website hanya tersedia saat pendaftaran dibuka, sekitar bulan Mei setiap tahunnya.
Daftar Instansi Penting di Maroko
1. KBRI Rabat
Addresse : 63 Rue Beni Boufrah, Routes des Zaers km 5,9, Souissi –
Rabat 10000.
Tel : (+212) 537 – 75 78 60/61
Fax: (+212) 537 – 75 78 59
E-mail : kbrirabat@menara.ma
 
2. PPI Maroko
10, Sect. D Nouveau Kouass Yacoub el-Mansour Rabat.
Tel : (+212) 626 847 889
E-mail : ppimaroko@gmail.com
website : http://ppimaroko.org/
 
3. AMCI – Agence Marocaine De Coopération Internationale
Addresse : Avenue des FAR, Hay Riad, Rabat, Rabat-Salé-Zemmour-Zaër, Maroc.
Tel: +212 537 57 35 73
Website: www.amci.ma
4. Kementrian Pendidikan Tinggi Kerajaan Maroko
Adresse: Rue Idriss AL Akbar – Hassan, BP : 4500 – RABAT.
Tel: 05-37-21-75/01/02/03 /
Fax: 05-37-21-75-47
5. Wizarotul Auqof wa as-Syu’un al-Islamiyah, (Kementerian Wakaf dan Urusan Keislaman Maroko)
Adresse: Ministère des Habous et des Affaires Islamiques Méchouar Es-Said-Touarga-Rabat.
Tél : 0537766801/0537766812/0537766851
Fax : 0537660673
Tag Post :
Artikel,Info Beasiswa,Info Kampus,Info Studi,Media & Informasi,Panduan,Press Release,Seputar Maroko,Sosial & Humas
Share This :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *