SKEPTISISME: Antara idealitas dan realitas

 

Dalam perjalanan sejarah filsafat aliran-aliran pada dunia filsafat, maka terdapat sebuah aliran yang sangat dominan dalam pengaruhnya terhadap perkembangan zaman sejak dahulu hingga sekarang. Aliran filsafat yang dimaksud adalah aliran skeptisisme , aliran ini telah mendominasi wilayah kajian filsafat bahkan mencoba untuk menggeser kajian filafat rasionalisme dan emperisme pada masyarakat dunia kontemporer

Secara terminology Skeptisisme berasaal dari dua kata yakni skeptis dan  isme . skeptis artinya keraguan dan isme artinya paham/aliran. jadi skeptisisme  adalah aliran (paham) yang memandang sesuatu selalu tidak pasti (meragukan,mencurigakan). Skeptis merupakan sikap untuk meragukan kemampuan manusia untuk mengetauhi segala sesuatu secara tepat.

Latar belakang dan motivasi yang sangat mendasar munculnya aliran skeptisisme ini adalah masyarakat merasakan kegelisahan terhadap kebenaran yang  berkembang pada saat itu yakni kebenaran yang diakui, kebenaran yang diakui  adalah kebenaran yang berlaku dan diakui oleh pemerintah yang berkusaa sehingga muncul seorang filsuf yang bernama Gorgias. Gorgias adalah seorang filsuf berkebangsaan yunani yang menggagas aliran ini yang mengajarkan agar tidak terlalu  mempercayai kebenaran sepihak terutama dari penguasa, karena kebenaran itu terdapat pada setiap kepala seseorang dan mereka berhak untuk mengklaim kebenarannya. Alasannya adalah bahwa bagi orang-orang penganut aliran skeptisisme yang pada akhirnya kemudian akan  menjadi argument yang menimpa kalangan masyarakat dan selalu menuntut seseorang agar selalu berskeptis dalam rangka mencapai kebenaran mutlak:   

1.Skeptisisme dalam perspektif epistemology dan ontology

Secara faktual dalam sejarah manusia, yang namanya perslisihan ataupun beda pendapat itu tidak bisa dihindari. fakta sejarah menunjukkan bahwa tidak ada satupun kebenaran universal yang disepakati manusia diseluruh dunia ini. Contohnya; ketika  hendak memilih pemimpin yang dimana pada saat  memilih pemimpin tersbut, setiap kepala seseorang  pasti sudah mengantongi pendapat yang masing-masing berbeda, ada yang mengatakan bahwa dia pantas untuk menjadi pemimpin, dan ada juga yang mengatakan bahwa dia tidak pantas untuk menjadi pemimpin. Dalam contoh tersebut sudah pasti merupakan perbedaan pendapat yang nyata, yang biasanya dapat menyebabkan adanya perselisihan, selalu ada geser pandangan dari berbagai pihak.

Kemudian secara ontologis bahwa kelompok penganut faham skeptis berpendapat bahwa manusia tidak mungkin tahu tentang dunia nyata atau dunia fisik. karena ketika manusia mengetauhi, maka apa yang diketauhi oleh manusia itu bukan lagi pengetahuan murni melainkan ‘tanggapan’ manusia itu sendiri. Kata tanggapan  dalam KBBI adalah segera mengetahui (keadaan).  karena sesuatu yang murni jika bersentuhan dengan manusia, maka yang akan manusia lakukan adalah menanggapi. Menanggapi berarti  memahami sesuai kapasitas akal manusia.contoh; ketika manusia melihat ada seseorang memakai jas, bisa saja manusia tersebut menanggapinya sebagai seorang mafia, atau bisa saja ada si A yang  menanggapinya sebagai  seorang pengacara, atau ada si B yang  menanggapinya sebagai seorang agen spy, atau ada juga si C yang menganggapinya sebagai seorang body guard dari eropa, maka jas tersebut tidak pernah bunyi sebagai dirinya sendiri. jas tersebut akan selalu bunyi sesuai persepsi manusia itu sendiri.

Selanjutnya bagi kelompok penganut faham skeptis, yang namanya pengetahuan itu bersumber dari objek tapi keberadaan pengetahuan tersebut tidak di objek melainkan berada disubjek.contohnya; fakta tsunami di Kota Palu, Sigi, Donggala (disingkat PASIGALA).diluar diri setiap orang sudah ada fakta tentang tsunami. tapi sebenarnya fenomena tsunami ini, ketika tiap orang  ingin mengetauhi apa sebenarnya tsunami, tentunya mereka   akan bertanya dalam dirinya masing-masing sehingga nanti tiap orang akan mengetauhi fenomena tsunami tersebut sesuai persepsinya. jadi, dari sini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan itu berada pada subjek bukan diluar subjek. meskipun bahannya berada diluar subjek. Ketika fakta tsunami itu ada dalam diri subjek, maka subjek akan membunyikan pengetahuan  secara berbeda-beda.sehingga tsunami tersebut ada yang mengatakan bahwa itu ujian dari Allah Subhanahu wa ta’ala mereka harus sabar, ada juga yang mengatakan bahwa PASIGALA sedang dihukum.maka pengetahuan manusia tentang tsunami merupakan persepsi, dan  yang membunyikannya adalah  masing-masing dari manusia tersebut sebagai subjek.

2. Skeptisisme dan model pemikirannya

Dalam perjalanannya, aliran skeptisisme  berkembang menjadi dua model/aliran antara lain:

pertama ,meragukan pengetahuan yang dimiliki untuk memperoleh wawasan/pengetahuan baru yang lebih tepat. Model ini lebih mengarah kepada mempertanyakan segala sesuatu (metode).

kedua , meragukan kemampuan manusia untuk mengetauhi segala sesuatu secara mutlak (relativisme). Relativisme ini ada yang moderat (sifatnya tergantung) dan ada yang ekstream (nihilisme).

3. Golongan aliran skeptisisme

Pertama , skeptisisme kaum sofis.

Di era ketika yunani kenal filsafat, muncul kelompok yang skeptis. bagi mereka, tidak ada kebenaran universal satu-satunya kebenaran adalah manusia itu sendiri. Jadi ukuran benar ataupun salah ada dalam diri manusia (sifatnya subjektif). karena bagi kaum sofis tidak ada kebenaran yang universal, maka mereka dikenal sebagai tukang debat keliling. Oleh karena itu, kaum sofis terkenal ahli dalam bidang retorika dan dialektika. Contohnya; pada acara Indonesia Lawyers Club, didalam acara tersebut para pakar dengan keahlian dibidangnya masing-masing  terus berbicara sampai mereka merasa bahwa dirinya benar dan menang. Misalnya ketika pakar A melontarkan gagasannya dan kemudian gagasannya itu  dibantah oleh pakar B, maka menurut pakar B itu adalah suatu gagasan yang salah  karena bagi pakar B tidak ada kebenaran yang absolut). Jadi kebenaran bagi kaum sofis adalah kebenaran yang hanya ahlinya bisa mengetauhi kebenaran tersebut oleh karena itu bagi kaum sofis, kebenaran itu tergantung setiap orang dan parameternya adalah orang itu sendiri.

Di dalam kelompok sofis Terdapat  salah seorang  filsuf yang bernama Gorgias. Gorgias merupakan salah satu dari kelompok sofis meskipun didalam kelompok sofis itu Protagoras yang  lebih terkenal darinya. selain sebagai filsuf, Gorgias terkenal dibidang retorika seperti kaum sofis lainnya. Gorgias  mempunyai dasar berargumentasi yang berbunyi ”tidak ada sesuatu yang wujud ,kalaupun ada yang wujud, ia tidak bisa diketauhi, kalaupun bisa diketauhi, ia tidak bisa dikomunikasikan, kalau ia bisa dikomunikasikan, ia tidak bisa dipahami, kalau itu bisa dipahami, pemahaman itu bisa keliru. “apa  yang dimaksud oleh Gorgias disini bukanlah suatu nihilisme. Gorgias menggunakan metode tersebut untuk memperlihatkan kepada madzhab elea, khususnya Zeno dan Melissos untuk memperlihatkan bahwa cara berargumentasi mereka dapat diteruskan hingga menjadi mustahil. (Zeno dan Melissos merupaka filsuf dari mazhab elea, mereka dipengaruhi oleh filsuf yang bernama Permenides).

Kedua, skeptisisme Socrates.

Socrates adalah seorang filsuf dari yunani yang merupakan salah satu figur paling penting dalam tradisi filosofis barat. Socrates merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar yunani. salah satu perkataan bijaksana Socrates yang paling terkenal  adalah ”orang yang paling bijaksana adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya tidak tahu apa-apa. satu-satunya yang ia ketahui adalah bahwa dirinya tidak tahu apa-apa”.

  Socrates mempunyai model skeptis yang khas, nama metodenya adalah metode dialogis. Metode ini mengajak orang yang dia temui untuk berdiskusi atau berdialog, mencairkan cara pemikiran orang yang kaku, karena dengan dialog masing-masing pihak bisa saling membantu menyempurnakan pemahamannya dan dapat menyadari kekurangannya.

Contohnya; ketika fulan sedang marah, maka si A akan bertanya kepada fulan.

Si A: hey fulan, kenapa kamu marah?

Fulan: aku marah karena  kamu ikut campur dalam urusanku.

Si A: emangnya urusan apa yang aku campuri?

Fulan: kamu ikut campur ketika aku sedang menghitung uangku.

Si A: apa itu uang?

Fulan: uang adalah suatu benda yang kita terima ketika melakukan transaksi jual beli. Atau uang adalah benda yang biasa  diminta oleh seorang anak  kepada orang tua untuk membeli sesuatu.

Si A: apa itu membeli?

Selama berdialog maka  si  A akan bertanya terus menerus kepada fulan sehingga pada akhirnya nanti, fulan akan sadar dan mengatakan dalam dirinya ‘’jangan-jangan aku sedang tidak marah-marah’’, itulah contoh dari metode dialogis socrates.

Ketiga, Skeptisisme David Hume.

David Hume adalah seorang filsuf skotlandia.dia merupakan salah satu figure yang paling penting dalam filosofi barat dan pencerahan skotlandia. bagi David Hume dunia ini penuh dengan konsep yang tidak. Konsep yang tidak jelas ini yang mengotori isi kepala manusia. Banyak hal-hal yang tidak penting, tidak perlu, ataupun hal yang tidak jelas ada di kepala manusia. kata david hume, semuanya itu tidak ada gunanya maka bersihkanlah semuanya, karena satu-satunya yang berguna adalah pengetahuan dari pengalaman langsung. semua konsep abstrak metafisika adalah hal yang bersifat spekulatif, realitas secara keseluruhannya dan pengetahuan tentang realitas  itu adalah persepsi-persepsi manusia, maka semua pemikiran yang tidak ada kaitannya dengan realitas harus ditolak. Jadi bagi David Hume isi pemikiran manusia isinya ada dua, yaitu ide tunggal dan ide komplek.

Contoh ide tunggal; aku ngantuk maka aku tidur, jadi idenya cuman satu yakni tentang kasur. Contoh ide komplek; laptop. Laptop merupakan gabungan  dari ide tentang alat untuk belajar, alat untuk santai-santai maka ada filmnya, alat untuk senang-senang maka ada gamenya.

Yang menarik dari David Hume adalah dia tidak percaya dengan prinsip sebab akibat. Seperti yang diketahui bahwa prinsip sebab akibat itu biasanya sifatnya harus pasti tapi bagi David Hume  prinsip sebab akibat itu tidak ada, dan yang ada hanyalah peristiwa 1 yang diikuti peristiwa 2, maka 1 pasti yang menyebabkan terjadinya 2.

Contoh; ketika fulan memukul badannya si A maka yang terjadi pada  si A adalah  badannya memar, memarnya badan si A bukan disebabkan oleh pukulan si fulan tapi ada peristiwa yang berentetan. Ada peristiwa ketika si fulan memukul dan ada peristiwa badan si A yang memar. Tapi ini bukanlah sebab akibat karena kalau sebab akibat  itu sifatnya harus selalu pasti.jadi ketika si fulan memukul badannya si A, maka badan si A akan memar, ketika si fulan memukul badan si B maka badan si B akan memar, begitu seterusnya. Tapi peristiwa memukulnya fulan pada badan si A dan B  tidak mesti memar karena terkadang  ketika si fulan memukul bisa jadi badan si A dan si B tidak memar. Berarti disini ada peristiwa memukul dan ada peristiwa badan yang tidak memar. Maka ini bukanlah peristiwa sebab akibat hanya saja biasanya seperti itu, jadi manusia menganggapnya  sebab akibat.

Keempat , Skeptisisme Rene Descartes

Rene Descartes atau biasa juga dikenal sebagai Renatus Cartesius merupakan seorang filsuf prancis. Rene Descartes  sering disebut sebagai bapak filsafat modern, Rene Descartes adalah salah satu pemikir paling penting dan berpengaruh dalam sejarah barat modern. Dia menginspirasi generasi filsuf kontemporer dan setelahnya.Rene Descartes dalam skeptisnya mempunyai 2 argument:

1.      Dream Argument

dalam dream argument ini, manusia harus meragukan segalanya termasuk hidup ini. Itulah mengapa Rene Descartes menjadikan argument yang pertama adalah mimpi. Karena dia mengatakan ‘Aku sering merasakan banyak hal, sama persis yang aku rasakan saat mimpi. tidak ada tanda pasti untuk membedakan antara mimpi dan sadar’. Oleh karena itu apa yang menjamin bahwa  sekarang orang yang sedang membaca tulisan ini bukanlah sebuah mimpi. Sementara biasanya ketika seseorang tidur lalu bermimpi, dia tidak bisa membedakan apakah yang dia rasakan itu nyata atau mimpi.

Contohnya; bisa jadi saat ini aku sedang bermimpi bahwa orang yang ada disekitar aku itu adalah teman yang aku anggap baik, tapi jangan-jangan itu justru musuhku yang sedang bermimpi menjadi teman yang aku  kenal. hanya saja aku tidak menyadarinya. Karena   biasanya seseorang ketika bermimpi, mereka akan bermimpi menjadi orang lain. Mimpi menjadi siapa dan melakukan apa hanya saja dia  tidak menyadarinya.

Jadi dream argument itu mempertanyakan dasar realitas hidup ini. Bahkan kehidupan yang paling nyata ini bisa dipertanyakan karena jangan sampai aku yang sedang semangat untuk serius belajar hari ini ternyata cuma mimpi.

2.      Deceiving God Argument & Evil-Demon Argument

Banyak dari manusia percaya bahwa ada Tuhan yang maha kuasa. Tapi bisa saja dengan kekuasaan-Nya, Tuhan membuat manusia tertipu. Karena Tuhan bisa membuat yang benar itu tampak salah atau yang salah jadi benar, yang nyata jadi semu dan yang semu jadi nyata. Mungkin bagi beberapa orang  ada yang mengaggap bahwa tidak mungkin Tuhan melakukan trik atau semacamnya. Maka orang yang beranggapan bahwa tidak mungkin Tuhan melakukan trik atau semacamnya bisa saja mereka menggunakan evil-demon argument yaitu kepercayaan manusia  bahwa adanya makhluk gaib yang biasanya disebut dengan ‘setan’. Seperti yang diketauhi bahwa setan bisa menggelincirkan manusia, yang benar dan nyata bisa menjadi salah dan fiktif. Jadi tidak ada yang menjamin bahwa saat ini manusia sedang tidak tergelincir ataupun  sedang tidak tertipu. Mungkin saja apa yang manusia anggap benar itu justru salah dan apa yang manusia anggap benar bisa saja itu adalah suatu kesalahan. hal ini mungkin saja terjadi karena Tuhan bisa membolak-balikkan pandangan manusia atau setan bisa saja menggelincirkan manusia.

Contoh; orang yang suka korupsi dan orang yang suka narkoba mereka bisa mengaggap dirinya benar. Mereka mengaggap dirinya benar karena Tuhan sedang membolak-balikkan pandangannya. Ataupun karena mereka dibuat tergelincir oleh setan.jadi apa yang manusia anggap nyata dan pasti benar hari ini, itu belum tentu  pasti benar.

Jadi atas dasar mimpi, atas dasar keimanan manusia pada Tuhan atau kepercayaan bahwa ada mahkluk gaib yang disebut setan yang menggelincirkan, paling tidak  karena adanya argument ini kebenaran kenyataan hidup bisa dipertanyakan.

Maka kata Rene Descartes, ‘’kalau aku meragukan segalanya entah itu dunia material ataupun dunia spiritual dalam artian semuanya tidak bisa dipercaya, maka dari sini aku akan menemukan ada satu hal yang pasti, yakni fakta bahwa aku sedang meragukan.karena ketika aku meragukan, aku akan berpikir, ketika aku sedang berpikir, maka aku akan berpikir bahwasanya ada orang yang berpikir, ketika aku berpikir maka aku ada’’. Dari sinilah mucullah sebuah ungkapan yang sangat indah dari Rene Descartes yang bahasa latinnya berbunyi cogito ergo sum,  atau dalam bahasa inggris berbunyi I think, therefore I am yang artinya Aku berfikir maka aku ada.

Banyak juga orang menganggap bahwa skeptisisme itu negative. Padahal skeptisisme itu bisa positif dan bisa  negative.beberapa diantaranya yaitu:

-dengan meragukan kemampuan kita bahwa manusia bisa memperoleh pengetahuan pasti,bisa menumbuhkan sifat rendah hati, tidak sombong dan tahu batasan diri.negatifnya, orang yang berpandangan seperti ini,bisanya dia akan sering  menyalahkan orang lain karena bagi mereka itulah hal yang benar.

-ketika manusai meragukan bahwa dirinya  bisa menemukan pengetahuan pasti maka manusia akan terus mencari dan mengejar pengetahuan itu sehingga bisa membuat dirinya menjadi kritis, berkembang dan maju  sehingga menjadi lebih baik. negatifnya, akan melahirkan banyak orang yang sifatnya uncertainty  yang tidak kondusif untuk praksis.

Terakhir, aku mengutip  Dua perkataan dari Rene Descartes yang bisa menjadi motivasi bagi aku dan kalian semua yang berbunyi:

“if you would be a real seeker after trut , it is necessary that at least once in your life you doubt,as far a possible, all things”   dan    “it is not enough to have a good mind. the main thing is to use it well”.

 Selamat mengejar kebenaran masing-masing

Sekian.

 

 

 

 

Tag Post :
Minggu-an Menulis

Bagikan Artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *