Kekeringan sudah sering terjadi, apalagi dengan terjadinya global warming, kekeringan bisa terjadi dimanapun. Kekeringan bisa disebabkan oleh berbagai masalah, seperti: letak geografis, tingkat kelembaban tanah, dan populasi manusia yang banyak yang menyebabkan kurangnya daerah resapan. Hal seperti kurangnya curah hujan juga memengaruhi terjadinya bencana kekeringan, seperti yang terjadi di Maroko tahun ini.
Di saat curah hujan kurang dan kemarau berkepanjangan, Raja Mohammed VI akan memerintahkan rakyatnya untuk melaksanakan shalat Istisqo’. Selain meminimalisir penyebab kekeringan ini, orang Maroko juga berdoa agar kekeringan bisa berakhir dengan turunnya hujan, lewat shalat Istisqo’.
Istisqo’ artinya meminta hujan. Kesunnahan melaksanakan Istisqo’ tercatat di dalam hadits Shohih Bukhori dan Muslim:
أنَّ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ خَرَجَ إلى المُصَلَّى فَاسْتَسْقَى فَاسْتَقْبَلَ القِبْلَةَ، وقَلَبَ رِدَاءَهُ، وصَلَّى رَكْعَتَيْنِ
“Nabi (Muhammad) Saw. keluar ke tempat sholat lalu meminta hujan sambil menghadap kiblat, membalik jubahnya dan sholat dua rokaat.” (H.R Muttafaqun ‘Alaih)
Arti Istisqo’ sendiri adalah permohonan, meminta “as saqa”, yaitu diturunkannya hujan kepada sebuah negeri atau kepada orang-orang.
Jika disebut shalat Istisqo’, yang dimaksud adalah permohonan diturunkannya hujan kepada Allah, bukan kepada makhluk.
Shalat Istisqo’ hukumnya sunnah muakkadah (sangat ditekankan) ketika terjadi musim kering.
Macam-macam Istisqo’
Istisqo’ yang paling ringan yaitu doa, tanpa shalat dan tidak juga setelah shalat di masjid atau selain masjid; sendiri atau jamaah. Dan sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang shalih. Ada juga Istisqo’ pertengahan, yaitu doa setelah shalat Jum’at atau shalat lainnya, ketika khutbah Jum’at atau khutbah yang lain. Istisqo’ yang paling utama adalah Istisqo’ dengan di dahului shalat dua rakaat dan dua khutbah. Dilakukan oleh muslim, baik musafir atau muqim, penduduk kampung atau kota.
Jika hanya doa, maka dapat dilakukan kapan saja dan lebih baik jika dilakukan saat khutbah Jum’at. Jika doa dan shalat maka dapat dilakukan kapan saja, tetapi jangan dilakukan pada waktu dimakruhkannya shalat. Waktu yang utama adalah pada waktu Dhuha sampai Zhuhur sebagaimana sholat Ied. Shalat Istisqo’ dapat dilakukan di masjid atau di luar masjid; seperti di lapangan.
Tata cara shalat Istisqo’
Shalat dua rakaat, sebagaimana shalat ‘Ied, rakaat pertama takbir tujuh kali dan kedua lima kali. Ibnu Abbas berkata: “Lakukan Istisqo’ seperti pada waktu ‘Ied”. Adapun tata cara pelaksanaan shalat Istisqo’ sebagai berikut:
- Rakaat pertama disunnahkan membaca surat Al-A’la dan rakaat kedua surat Al Ghasiyah.
- Setelah shalat, diteruskan dengan khutbah dua kali.
- Berdoa menghadap kiblat dan mengangkat dua tangan.
- Dianjurkan doa Istisqo dibacakan oleh Ahli Bait dan orang shalih
- Bertawasul dengan amal shalih.
- Khusus untuk kaum lelaki disunnahkan memindahkan dan membalikkan selendang atau sorbannya.
- Dianjurkan imam keluar bersama masyarakat.
- Dianjurkan membawa binatang ternak.
Pelaksanaan Shalat Istisqo’ di Maroko
Pada hari Senin, 28 November 2022 Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Kerajaan Maroko mengumumkan akan mengadakan shalat istisqa di lapangan-lapangan dan masjid-masjid di berbagai wilayah Kerajaan Maroko. Shalat Istisqo’ berlangsung pada hari Selasa, 29 November 2022 pukul 10.00 pagi, sebagai implementasi dari himbauan Amirul Mukminin, Raja Muhammad VI.
Dalam hal ini, Kementerian menyatakan:
“Sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad Saw. dalam berdoa meminta hujan setiap kali hujan tidak turun, Raja Mohammed memutuskan untuk melakukan Shalat Istisqo’ (meminta hujan) dengan kerendahan hati dan memohon kepada Allah Swt. agar menurunkan hujan bagi hamba dan hewan-Nya, menyebarkan rahmatnya, dan menghidupkan kembali negaranya yang mati. Dialah Allah yang Maha Suci, Dia adalah tempat berlindung dan berharap, “Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya.”
“Dalam melaksanakan perintah Raja, shalat Istisqo’ akan diadakan di lapangan dan masjid di berbagai wilayah Kerajaan pada hari Selasa, 4 Jumadil Awal 1444 H, bertepatan dengan 29 November 2022 M, pada pukul sepuluh pagi”.
Himbauan ini ditujukkan kepada seluruh warga yang beragama Islam. Pelaksanaan shalat Istisqo’ ini berlangsung dengan khidmat. Bahkan, di kampus-kampus serempak mengadakan do’a Bersama, melaksanakan amanat dari raja. Misalnya di kampus Hassan II, di kota Casablanca, seluruh mahasiswa berkumpul di aula kampus untuk melaksanakan do’a bersama dalam rangka meminta hujan.
Menurut penuturan saudari Wardah Nabila, mahasiswa Indonesia yang sedang studi institut Imam Nafi’ di Tanger, Maroko, pelaksanaan shalat Istisqo’ diikuti oleh para lelaki dan para perempuan, diikuti dengan do’a bersama. Shalat Istisqo’ dilaksanakan di masjid ‘Arbain, kota Tanger, Maroko. Imam Shalat Istisqo’ membaca surat Al-a’la pada rakaat pertama dan surat al Ghasyiah pada rakaat kedua. Setelah selesai shalat dua rakaat, imam melanjutkan dengan khutbah.
Alhamdulillah pada hari Kamis, 1 Desember 2022, hujan membasahi sebagian besar kota yang ada di Kerajaan Maroko. Tentu hujan yang turun merupakan kebahagiaan tersendiri bagi penduduk Maroko setelah sebelumnya terjadi kemarau yang cukup panjang. Hujan ini juga menandakan masuknya musim dingin di Maroko, di mana salju akan turun di beberapa tempat di Maroko. Allahumma Shoyyiba Nafi’a.
Penulis: Afifah Rabbaniyatul Ummah
nantikan promo-promo menarik di PPI Shop : https://ppimaroko.or.id/ppi-shop/#pu-pay
saksikan video-video keseruan even PPI Maroko : https://www.youtube.com/@PPIMarokoOfficial