Mengenal Tujuh Pintu Madīnah Qadīmah Tetouan
Oleh Abdullah Rosikh Fil Ilmi
Mahasiswa S1 Universitas Abdelmalek Esaadi
Tetouan merupakan salah satu kota yang berada di Maroko. Secara geografis, kota ini terletak di region Tangier-Tetouan di wilayah utara Maroko. Bangunan kota bernuansa putih yang terletak di lereng perbukitan dilengkapi dengan udara sejuk membuat kota ini memiliki sebutan Hamamul Baydha (حمام البيضاء) artinya merpati putih.
Kota ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan keunikan budaya. Letaknya yang berdekatan dengan Spanyol menyebabkan terjadinya akulturasi budaya antara budaya Maroko dan budaya Spanyol. Penggunaan bahasa Spanyol, khasnya arsitektur bangunan, dan kebiasaan masyarakat merupakan contoh dari akulturasi tersebut. Hal ini terjadi disebabkan banyak faktor, seperti penjajahan Spanyol, hijrahnya mayoritas penduduk Tetouan dari Andalusia, dan sebagainya.
Sebagaimana kota-kota di Maroko, di Tetouan terdapat pula madīnah qadīmah, komplek kota tua yang sarat dengan sejarah. Madīnah qadīmah Tetouan mulai dibangun selama berabad-abad, dari awal abad ke-16 M hingga abad ke-19 M. Kota tua ini memiliki luas 53 meter persegi yang dikelilingi tembok benteng setinggi 5-7 meter dan lebar 1,2 meter yang membentang sepanjang 5 kilometer. Keunikan kota tua Tetouan ini dari kota tua lainnya di Maroko yaitu terdapat tujuh pintu yang tersebar di berbagai sudut kota, yang biasa disebut Al-Abwab As-Sab’ah.
Ketujuh pintu ini yaitu Bab Okla, Bab Saida, Bab Tut, Bab Rmouz, Bab Nawadir, Bab Maqabir, dan Bab Jiyaf. Masing-masing pintu ini memiliki cerita dan sejarah sendiri yang menjadi sebab penamaan pintu-pintu tersebut. Bangsa Spanyol pun turut memberi nama pada pintu-pintu ini, yang dalam bahasa Spanyol biasa disebut dengan puerta, sebagai kebanggaan telah menaklukan kota Tetouan.
Dalam tulisan ini saya mencoba menguraikan cerita dan sejarah singkat pintu-pintu tersebut. Uraian ini hanya cerita sejarah tujuh pintu madīnah qadīmah Tetouan yang bersifat umum dengan tujuan mengenalkan objek sejarah tersebut. Untuk lebih detailnya bisa dikaji lebih dalam di berbagai literatur sejarah Maroko. Berikut ini uraian cerita dan sejarah di balik ketujuh pintu tersebut:
- Bab Okla
Pintu ini dibangun pada awal abad ke-16 M yang terletak di sebelah barat madīnah qadīmah Tetouan. عقلة berasal dari kata عقلاء, dinamakan demikian karena di pintu ini berkumpul para orang bijak Tetouan masa itu. Penjajah Spanyol merubah nama pintu ini menjadi Puerta de Raina yang berarti pintu ratu, atau disebut juga Bab Malikah. Penamaan tersebut sebagai bentuk penghormatan atas Ratu Spanyol, Elizabeth, atas kemenangannya di Maroko.
- Bab Saida
Pintu ini dinisbatkan kepada Sidi Sa’id, seseorang yang dulunya berasal dari Mesir Hulu. Dharih-nya terletak beberapa langkah dari pintu ini. Dalam bahasa Spanyol, pintu ini bernama Puerta de San Fernando, sebagai bentuk pengingat jasanya dalam penaklukan kota Sevilla. Pintu ini dibangun pada abad ke-16 M, terletak di bagian barat kota.
- Bab Tut
Bab tut, yang berarti buah murbei, memiliki dua pintu. Pintu lama dibangun pada abad ke-16, sedangkan pintu baru dibangun pada abad 19 M. Pintu baru dihancurkan oleh raja Maroko ketika kemerdekaan tahun 1958 M, hingga hanya tersisa pintu lama. Pintu ini terletak di sebelah barat kota tua. Alasan penamaan “Tut”, karena dulunya di depan pintu ini terdapat tumbuhan tut (murbei). Masyarakat Tetouan kala itu juga suka memelihara ulat sutra dan memberi makan ulatnya dengan memetik daun murbei yang ada di depan Bab Tut. Seperti pintu yang lain, Spanyol menamai pintu ini Puerta de Cid. Cid adalah salah satu ksatria Spanyol yang berjasa dalam penaklukan Maroko.
- Bab Jiaf
Jiaf berarti mayat-mayat. Dinamakan demikian karena komunitas Yahudi di Tetouan akan melewati pintu ini ketika ada yang meninggal dan akan dimakamkan. Pintu ini dibangun pada awal abad 17 di sebelah utara kota. Puerta de Alfonso adalah sebutannya dalam bahasa Spanyol, yang berarti gerbang Alfonso, seorang raja yang mengusir umat Islam dari Andalusia.
- Bab Nawadir
Pintu yang mulai dibangun pada abad ke-16 ini merupakan saksi bisu terjadinya perang antara Tetouan dengan pasukan Pasha Ahmad Ar-Riffi pada tahun 1860 M. Pintu yang dibangun di sebelah barat laut kota ini dinamakan demikian karena di luar pintu ini terjadi proses panen hasil pertanian. Spanyol menamai pintu ini Puerta de Fes, karena menghadap ke arah kota Fes.
- Bab Rmouz
Pintu ini berdiri di selatan madīnah qadīmah Tetouan pada awal abad ke-16 M. Pintu ini dibangun di atas tanah milik keluarga yang berasal dari Andalusia yang bernama Rmouz. Oleh sebab itu, pintu ini dinamakan Bab Rmouz. Nama Spanyol dari pintu ini adalah Puerta de Los Reyes Catolicos yang berarti gerbang raja katolik.
- Bab Maqabir
Pintu ini dinamakan maqabir, karena menghadap pemakaman Islam Tetouan. Pintu yang dibangun pada abad 16 M ini, berada di sebelah utara madīnah qadīmah. Pintu ini merupakan pintu yang sangat berarti bagi Spanyol, karena melalui ini mereka menjajah kota Tetouan pada tahun 1860 M. Mereka menamai pintu ini Puerta de La Victoria, yang artinya gerbang kemenangan. Pintu ini juga disebut Bab Mandzari, seorang pemimpin Granada yang makamnya tak jauh dari sana.
Penamaan dan cerita ketujuh pintu tersebut dilestarikan dan diwariskan melalui lisan dan tulisan dari generasi ke generasi hingga sekarang. Masyarakat Tetouan sangat bangga dengan kekayaan budaya yang mereka miliki. Mereka menjaga dan merawat warisan budaya dengan sangat baik. Dukungan pemerintah pun turut membantu mempertahankan kekhasan kota tersebut. Dengan adanya upaya ini, kawasan madīnah qadīmah Tetouan telah terdaftar dalam daftar warisan dunia UNESCO pada tahun 1997 M.
Saya sangat merekomendasikan teman-teman warga PPI Maroko untuk berkunjung ke madīnah qadīmah Tetouan. Berbagai objek sejarah seperti Saahatul Feedan dan spot foto ala Spanyol yang sangat instagramable membuat kota ini cocok sebagai destinasi wisata warga PPI. Jangan lupa pula, sepulang dari jalan-jalan di madīnah qadīmah mampir ke Za3za3 Touta yang harganya sangat ramah di kantong, dijamin teman-teman bakal puas.
Mingguan Menulis: Gajah-Gajah Zaman Modern
ikuti keseruan Jalan Santai PPI Maroko