PPIMAROKO, Rabat- Ketua MPR RI bersama keluaraga menggelar dialog dengan mahasiswa/i Indonesia yang ada di Maroko. Kunjungan yang berlangsung pada hari Selasa (24/12/2019) Pukul 17.00 berlokasi di wisma kedutaan Indonesia. Acara dialog dan soalisasi 4 Pilar MPR RI tersebut sangat penting dalam memandu kehidupan berbangsa dan bernegara membuat mahasiswa/i Indonesia antusia untuk bertanya.
Dalam dialog tersebut, Ketua PPI Maroko pun langsung bertanya; “Saya sebagai representatif dari rekan PPI-DK Timteng – Afrika turut menyampaikan usulan penambahan kuota temus (tenaga musiman) haji, sebagaimana kunjungan bapak kemarin di Saudi bertemu dengan Raja Salman yang membahas tentang upaya penambahan kuota jamaah haji Indonesia,”pertanyaan selanjutnya langsung disampaikan oleh seorang mahasiswa Indonesia yaitu Agus Ghulam Ahmad “Keresahan saya pada eksistensi pancasila seakan marak sekali orang yang mengaku sebagai pancasisialis, duta pancasila dsb”, selanjutnya disampaikan oleh M. Sidqon Siraj ” kenapa pimpinan MPR yang berjumlah 7 menjadi jadi 10 orang?”, dan pertanyaan terakhir disampaikan oleh Deva Yulianda ” Bagaimana saran/solusi Bapak terhadap mainset mahasiswa/i Indonesia Timur Tengah yang masih pasif terhadap perkembangan politik di Indonesia?”.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut bervariasi bukan? Banyaknya pernyataan yang disampaikan oleh mahasiswa/i Indonesia membuat waktu tidak terasa telah berlangsu selama 4 jam lamanya. Oleh karena itu, perlu bersama-sama membangun jiwa pelajar yang mengerti tugas belajaranya. Kita sebagai pelajar bukan hanya belajar tetapi mengemban etika yang baik dalam pendidikan. Semoga pelajar Indonesia bisa mengamalkan 4 Pilar MPR RI dalam memajukan nama baik bangsa di mata International.
Diakhir acara, Bapak H. Bambang Soesatya, S.E, M.B.A pun memberikan Sumbangan berupa uang tunai sebesar USD 5.000 untuk pembelian sekretariat tetap PPI Maroko.