Maju Kena Mundur Kena
Fyuhh..
Cukup memantik emosi issue-issue yang sedang hangat sekarang. Termasuk persoalan Indonesia yang hampir menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 ini. Membaca berita ini batin saya langsung nyeletuk judul film warkop DKI dulu ‘Maju Kena Mundur Kena’ sepertinya gitu wkwk.
Kalau kita bahas kaidah ushul fiqhnya mungkin yang cocok gini;
إذا تعارض ضرران دفع أخفهما
“Jika ada dua mudarat saling berhadapan maka diambil yang paling ringan”
Tentunya ini bukan hal yang sangat gampang. Hal ini menjadi sebuah dilema buat bangsa sendiri, yang mana Indonesia mau tidak mau harus diberatkan dengan 2 pilihan yang sangat kontradiktif. Di satu sisi, Indonesia sendiri bisa mengepakkan sayapnya ke kancah internasional melalui ranah olahraganya. Di lain sisi, mimpi itu mungkin harus teranulir karena kebetulan salah satu kompetitor di perhelatan itu adalah Isr*el; yang katanya sudah jadi negara. Padahal sudah termaktub dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 potongannya berbunyi “Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Indonesia paling keras menolak yang namanya penjajah*n, apalagi sudah sejak dulu Ir. Soekarno memang tidak melakukan hubungan diplomatik dengan negara Zionis itu.
Pada 28 Maret 2023, Presiden kita Ir. Jokowi dalam akun Instagram resminya mengabarkan sekaligus meminta maaf atas tidak jadinya Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia tahun ini. Banyak dari kawula muda bahkan yang dewasa pun ikut meramaikan kolom komentar di postingan tersebut. Komenan yang cukup menarik begini “Jangan campurkan politik dengan olahraga, ini permainan, bukan politik bro” Memang benar begitu, tapi yang lain juga belum tentu salah kan? Bisa jadi emang ada permainan lain disitu, yaa permainan polit*k. Wallahu a’lam..
Oh iya, udah baca belum berita tentang tentara Zion*s yang ngebuang gas air mata sewaktu pertandingan bola lokal di Palestina kemarin? Belum lama lho beritanya!
Cuma permainan bola doang? Atau permainan polit*k? Aduh, berenang di lautan fakta lagi nih! Ingin rasanya memaparkan fakta-fakta lain tapi tiba-tiba otak ngomong gini “Bangun Nuu! Bicaramu terlalu jauh”.
Ahh sudahla, mending berbuka…
Nantikan promo-promo menarik di PPI Shop : https://ppimaroko.or.id/ppi-shop/#pu-pay
Saksikan video-video keseruan even PPI Maroko : https://www.youtube.com/@PPIMarokoOfficial
Dalam artikel ini penulis condong kepada mereka yang melarang Israel bermain di Indonesia yang berakhir di batalkanny perlehatan ajang internasional tersebut, jelas politik dan olahraga tidak boleh di campur adukkan, adapun penyerangan gas air mata kemarin kita semua sepakat mengecam hal tersebut, akan tetapi kita tidak boleh menutup mata bahwasanya fakta di lapangan yang menyerang adalah kepolisian Israel yahudi la’natullah alaihim , bukan para pemain bola Israel dan yang datang ke Indonesia hanya lah para pemainnya bukan militernya
Di tunggu tulisan tulisan laginya ya……