Gen Z dan Behavior
Oleh: Abdel Haqqi
Mahasiswa S1 Universitas Abdelmalek Essaadi
Halo, sobat PPI, kolchi mzyyan? Semoga teman-teman dalam keadaan sehat walafiat. Kayaknya kalau ditebak teman-teman semua termasuk Generasi Z, deh? Eits, omong-omong tentang Generasi Z, teman-teman pernah dengar gak istilah Generasi Z atau yang lebih dikenal dengan istilah Gen Z? Istilah ini sering kita dengar di media sosial seperti Tiktok, Instagram, Youtube dan lain-lain sebagainya. Maraknya penggunaan istilah Gen Z membuat kita penasaran, emang apa sih pengertian istilah Gen Z ini?
Menurut Wikipedia, Generasi Z atau yang lebih dikenal dengan istilah Gen Z adalah generasi yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012 atau dengan kata lain adalah generasi pertama yang tumbuh dengan akses internet dan teknologi digital sejak usia muda.
Berdasarkan riset World Data Lab menunjukkan bahwa jumlah populasi Gen Z diperkirakan mencapai dua miliar orang atau sekitar seperempat total penduduk dunia. Saat ini rentang usia Generasi Z adalah kisaran dari usia 12 sampai 27 tahun yang tergolong masih remaja.
Dikutip dari Kumparan.com, sebagai generasi yang lahir dan tumbuh pada saat kemajuan teknologi yang sangat pesat, tentu memiliki kelebihan yang berbeda dengan generasi pendahulunya antara lain:
- Melek terhadap teknologi yang membuat generasi ini sangat mudah mengakses informasi dan cenderung sangat cepat dalam menemukan solusi terhadap suatu permasalahan.
- Generasi Z cenderung lebih kreatif dan inovatif dalam berbagai hal seperti seni, desain, teknologi dan lain sebagainya.
- Peduli terhadap permasalahan sosial dan aktif menyuarakan pendapat.
- Lebih menyukai lingkungan yang santai, fleksibel dan demokratis.
Namun, di balik semua kelebihan yang dimiliki oleh Generasi Z tentu juga memiliki kekurangan tersendiri, di antaranya:
- Ketergantungan Generasi Z pada teknologi yang akan berdampak negatif pada kesehatan fisik dan metal.
- Generasi Z cenderung lebih nyaman berkomunikasi melalui layar sehingga menghambat keterampilan sosial yang merupakan aspek penting dalam kehidupan.
- Kurangnya kemampuan untuk mengatasi stres dan mental.
- Kecenderungan untuk menginginkan barang-barang mahal dan gaya hidup yang konsumtif.
- Ketidakpastian pekerjaan yang lebih besar seperti kontrak kerja yang sementara dan pekerjaan paruh waktu yang tidak menawarkan keamanan pekerjaan yang sama dengan generasi sebelumnya.
Seiring berjalannya waktu, tanpa kita sadari bahwa segala aspek kehidupan kita dipengaruhi oleh teknologi dan informasi. Salah satu aspeknya adalah behavior. Apa itu behavior dan bagaimana cara memelihara behavior yang baik?
Berdasarkan artikel dari Exabytes Indonesia, behavior, atau dalam Bahasa Indonesia disebut perilaku, merupakan segala tindakan, reaksi, atau respon yang ditunjukkan oleh suatu individu, organisme, atau sistem terhadap rangsangan atau lingkungannya. Perilaku dapat mencakup berbagai bentuk, mulai dari tindakan fisik hingga respon emosional atau kognitif.
Mengapa sangat penting memelihara behavior yang baik?
Kemajuan teknologi dan mudahnya kita mengakses informasi dapat berpengaruh pada behavior atau perilaku. Banyaknya penyimpangan perilaku yang terjadi saat ini dan dianggap lumrah oleh sebagian masyarakat merupakan suatu kesalahan yang sangat fatal dan musibah besar bagi generasi Z, seperti pacaran, HTS (Hubungan Tanpa Status), meminum alkohol, bermain slot atau judi, berkata kotor dan lain-lain sebagainya.
Sebagai remaja muslim yang taat sudah pastinya kita menjadikan Rasulullah saw sebagai role model atau uswah yang baik karena seperti yang difirmankan oleh Allah Swt dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab ayat 21 yang berbunyi:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا
“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta yang banyak mengingat Allah.”
1400 tahun yang lalu, Rasulullah saw telah banyak mencontohkan perilaku atau akhlak yang mulia baik terhadap diri sendiri maupun orang lain sehingga kehidupan kita di dunia maupun di akhirat senantiasa diridai oleh Allah Swt. Lantas bagaimana caranya Generasi Z memiliki behavior yang baik sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw? Berikut penjelasannya:
- Melakukan kegiatan yang bermanfaat
Kita melihat banyak di antara Generasi Z melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat seperti nonton konser, pargoy, bermain slot, scroll media sosial sampai lupa waktu dan lain-lain sebagainya. Oleh karena itu, Rasulullah saw memerintahkan kepada kita untuk meninggalkan kegiatan-kegiatan yang tidak ada manfaat di dalamnya sebagaimana dalam Hadits Arba’in yang ke-12:
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata Rasulullah saw bersabda: “Di antara bagusnya keislaman seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak berguna baginya.” (Hadits Hasan, HR.At-Tirmidzi no. 2317 dan selainnya).
- Berkata yang baik
Salah satu dari banyaknya akhlak Rasulullah saw ialah berkata yang baik. Segala yang keluar dari lisan kita hendaknya diperhatikan dan dijaga dengan baik. Terkadang di antara kita masih ada yang mengeluarkan kata-kata yang kasar dan lain lain sebagainya. Dalam Hadits Arba’in yang ke-15, Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka berkatalah yang baik atau diam saja. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya.” (HR. Al-Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47)
- Memelihara sifat malu
Apa itu sifat malu? Dikutip dari artikel Stiqsi, sifat malu adalah salah satu akhlak terpuji yang mendorong seseorang untuk meninggalkan perbuatan jelek dan menahan dirinya dari merampas hak orang lain. Salah satu contoh dari sifat malu adalah malu dalam melakukan perbuatan dosa.
Dalam Hadits Arba’in yang ke-20, Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya sebagian ajaran yang masih dikenal umat manusia dari perkataan para nabi terdahulu adalah: Bila kamu tidak punya rasa malu, berbuatlah sesukamu.” (HR.Al-Bukhari no. 3483)
- Mengingatkan ketika melihat suatu kemungkaran
Sering terjadi disaat ada salah satu diantara kita yang melakukan kemungkaran seperti pacaran,meninggalkan sholat,menzhalimi temannya dan lain lain sebagainya namun respon kita hanyalah membiarkan dan memaklumi kemungkaran tersebut.Padahal, Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan saling mencegah dalam kemungkaran sesuai sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
“Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, maka dengan lisannya. Jika tidak bisa, maka dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemah iman.” (HR.Muslim no. 49)
- Zuhud terhadap dunia
Dalam kitab Ihya ‘Ulumuddinkarangan Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwasanya zuhud adalah menanggalkan keinginan terhadap dunia karena mengetahui keburukan dan kefanaan dunia, serta lebih mencintai akhirat karena mengetahui kebaikan dan keabadiannya.
Sifat zuhud sangat relevan dan cocok untuk diterapkan oleh generasi Z karena dengan sifat zuhud membuat pribadi kita yang lebih sederhana dan anti FOMO (Fear Of Missing Out) yaitu tidak takut tertinggal karena tidak mengikuti suatu aktivitas. Juga, sifat zuhud mengajarkan kita untuk tidak cinta terhadap harta dan kemewahan.
Dari Al-Mustaurid bin Syaddad r.a. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan dari laut?” (HR Muslim no 2868).
Demikianlah pembahasan kali ini. Sebagai Generasi Z, tidak masalah jika kita mengikuti perkembangan zaman namun tetap berpegangan pada Al-Quran dan sunnah-sunnah yang telah Rasulullah saw ajarkan kepada kita.
Wassalam.
Gen Z dan Behavior, Abdel Haqqi, Mahasiswa S1 Universitas Abdelmalek Essaadi
Simak berita Ormaba 2024 di Instagram @ppimaroko