Oleh Azzam Muhammad |
Dihari dimana pohon mati
Ada satu tunas kecil berjalan dengan sebelah kaki
Ia menangis membopong mayat
Seorang anak kecil seper sejawat
Layu sudah langkahnya
Diterpa badai ditipu fatamorgana
Tekadnya bulet… Ditepisnya segala ujar sambat
Dengan surat yang tersirat
Cukup didunia saja kita melarat
Jangan jua diakhirat
Sekarang ia sudah mengerti
Tentang penghormatan dan jasa budi
Tentang sebuah asa dan binasa
Yang mana yogia yang mana angkara
Hati dari sebiji sawi
Sudah mengakar dalam ke urat nadi
Dadanya berlapis baja
Luasnya lebih dari tujuh samudera
Tak ada yang patut ditimang gembira
Selain dengan jasa tanpa rasa
Sungguh mesra cinta mereka
Kasih sayang dikasat mata…
Bukan dia yang datang dan pergi
Namun mereka dengan Harapan yang tinggi
Berharap pada seekor burung tanpa sayap
Dibimbing dirawat didekap
Disulap jadi seekor Alap Alap
Yang gagah dan bertanggung jawab
Karya : Em-Ha
Januari 2020