UANG=DUIT

Uang….uang….uang

 Siapa sih yang tidak membutuhkan uang dan tidak mengenal apa itu uang? Semua pasti butuh
dan semua pasti mengenal uang. Sering kali saya mendengar kalimat “uang bukanlah segala-galanya,
tapi ingat segala-galanya butuh uang”. Manusia saling sikut menyikut demi uang, saling bunuh-
membunuh demi uang, sesama saudara saling bermusuhan karena uang, bahkan harga diripun dijual
demi mendapatkan uang. Kita semua membutuhkan yang namanya uang, termasuk saya. Biarpun
begitu, kita tidak boleh mendapatkannya dengan cara kotor. Memang benar uang tidak dibawa mati,
tapi mati membutuhkan uang walaupun sedikit, misal untuk biaya kuburan , kain kafan dan sebagainya.
 Uang dan harta adalah topik yang menggiurkan. Hampir semua hal hidup di dunia memerlukan
uang. Membeli kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder, sampai kebutuhan yang lebih luas, semuanya
memerlukan uang. Untuk membeli beras, daging , ikan ,susu, dan pakaian kita memerlukan uang.
Dengan uang, kita dapat bersekolah, membayar biaya pengobatan, membayar berbagai tagihan, dan
membayar cicilan berbeagai kebutuhan. Kita dapat menonton film, makan di restoran, menonton
pagelaran musik klasik dan liburan keluar negeri.
 Dengan uang juga kita mengumpulkan apa yang disebut dengan harta, Membeli emas, membeli
tanah, membeli property dan berinvestasi. Dengan uang kita memulai bisnis baru, menyantuni yatim
piatu, orang sakit dan orang susah. Bahkan untuk menyeimbangkan hidup jasmani dengan rohani kita
membutuhkan uang. Dengan uang kita dapat membeli kitab suci dan membeli buku-buku islami serta
membayar zakat atau sumbangan atau menjadi donator di institusi-institusi agama. Semua yang anda
lakukan dengan uang itu termasuk merupakan amalan yang dapat membawa kita menuju surga.
Namun, uang juga dapat mengangkat ego manusia. Dengan memiliki uang, harga diri terangkat,
rasa percaya diri bertambah, orang berani mengeluarkan pendapat, berbicara di muka umum, dan
mampu meaksanakan tugas-tugas sosial.
 Sebaliknya, bila tidak ada uang, muncul rasa minder, rasa percaya diri pun berkurang, tidak
berani menyarakan pendapat, atau muncul rasa takut untuk terlibat dalam aktifitas-aktifitas sosial.
Begitu gentingnya peran uang, sehingga pasutri pun dapat bercerai karena uang, bahkan seseorang
dapat meninggalkan Tuhannya karena uang.
Pandangan orang terhadap uang memang berbeda-beda, di barat orang merasa memiliki uang
dan harta kalau ia dapat membelanjakannya. Sedangkan di timur, orang merasa memiliki uang dan harta
kalau ia dapat menyimpannya.
 Orang yang paling miskin adalah orang yang membuat tujuan hidupnya untuk mengumpulkan
uang dan harta sebanyak mungkin untuk dirinya sendiri. Tidak banyak kita temukan sosok seperti Bill
 Gates yang sibuk mengumpulkan uang demi kebaikan orang lain, bukan dirinya sendiri.
Kalau harta tidak dibawa mati lantas kenapa kita bersusah payah mengumpulkannya?
Uang berputar dalam siklus yang tiada akhirnya . Anda mendapatkan uang dari gaji dan
membelanjakannya untuk memenuhi kebutuhan atau menyimpan uang tersebut dalam bank.
Kemudian uang simpanan itu dijadikan nilai tukar pada setiap kurun waktu, dan begitu terus. Sungguh
hidup berputar-putar di lingkaran yang sama.
 Ada empat fungsi uang yang banyak diketahui orang-orang tetapi disepelakan, yaitu:
Pertama, uang sebagai alat pengukur nilai suatu barang. Uang merupakan roda ekonomi, karna nilai
suatu barang dan jasa diukur dengan satuan uang, yang disebut harga. Misalnya, harga seikat rambutan
sama dengan harga lima potong ubi jalar atau semangkok cabe rawit.
 Kedua, sebagai alat pembayaran. Transaksi mudah dilakukan karena barang dan jasa yang
dipertukarkan atau diperdagangkan di ukur dalam satuan uang dan juga dibayar dalam bentuk uang.
Ketig, untuk menyelesaikan utang piutang.
 Keempat, sebagai alat penyimpan nilai. menyimpan kekayaan dalam bentuk padi di lubung
dapat dimakan tikus ataupun terbakar, begitu pula jika disimpan dalam bentuk ternak, dapat terserang
penyakit, dicuri ataupun dimakan binatang buas. Namun uang dapat disimpan di tempat yang aman,
seperti bank juga dan biaya penyimpanannya juga lebih mudah dan murah.
Pergunakanlah uang dengan sebaik mungkin jika ingin mendapatkan uang yang lebih banyak
lagi. Jangan berprinsip seperti orang bodoh yang berfikir “hari ini habiskan besok cari lagi,” iya itu kalau
kita sehat, kalau jatuh sakit gimana?
 Hari tua itu pasti akan datang, saat dimana kita akan sakit-sakitan, tidak sanggup lagi bekerja,
dan kelelahan. Tidak selamanya manusia itu berdiri kokoh dan sehat, bahkan tiang besi yang berdiri
ditengah panas dan hujan dapat berkarat dan akhirnya roboh. Maka dari itu pahamilah nilai dan arti
uang dalam kehidupan. Dengan begitu kita akan paham bahwa uang seharusnya tidak hanya untuk
sekarang, tapi untuk masa depan nanti. Bahagia bukan berarti berfoya-foya, kesenangan bukan berarti
berhura-hura, tetapi bahagia dan kesenangan adalah rasa nyaman dan tentram.

Tag Post :
Artikel,Karya,Keilmuan & SDI,Minggu-an Menulis

Bagikan Artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *