Rahasia Keutamaan Al-Quran

Rahasia Keutamaan Al-Quran

Oleh Chintia Wulandari

Mahasiswa S1 Universite Mohammed Premier

Halo, Warga PPI semua! Labas bikher? Semoga teman-teman dalam keadaan sehat walafiat, serta dalam lindungan Allah Swt. Amin. Perkenankan saya di sini sebagai kontributor Mingguan Menulis untuk memberi tahu apa saja asal-usul diturunkannya Al-Quran, rahasia keutamaan, serta keajaibannya yang membuat Al-Quran sangat cocok untuk dijadikan wirid. Yuk, simak bacaannya di bawah ini.

Asal-Usul Diturunkannya Al-Quran

Al Quran adalah wahyu terakhir yang diturunkan oleh Allah Swt kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad saw. Diturunkan ketika Nabi Muhammad saw berusia empat puluh tahun pada tanggal tujuh belas Ramadhan tahun 610 Masehi di Gua Hira. Kala itu, Nabi Muhammad saw didatangi oleh Malaikat Jibril yang memberikan wahyu pertamanya yaitu ayat pertama sampai kelima dari Surat Al-Alaq yang berbunyi:

ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ (١) خَلَقَ ٱلْإِنسَـٰنَ مِنْ عَلَقٍ (٢) ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ (٣) ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ (٤) عَلَّمَ ٱلْإِنسَـٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)

Proses ini berlangsung selama 23 tahun. Wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad saw kemudian dicatat oleh para sahabat dan ditulis dalam berbagai media. Setelah Nabi Muhammad saw wafat, barulah Al-Quran ini dikodifikasi dan tersebar dalam bentuk mushaf. Hingga hari ini, tanggal tujuh belas Ramadhan dikenal dan diperingati sebagai malam Nuzulul Quran. Wahyu pertama ini mengandung perintah untuk membaca, menuntut ilmu, serta mengamalkan isi Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu tujuan penurunan Al-Quran itu apa?

Tujuannya ialah sebagai pemberi petunjuk kehidupan bagi umat manusia agar bisa mengatur hubungan dengan Allah dan semua makhluk-Nya, juga agar bisa membedakan antara yang benar (hak) dan yang salah (batil). Al-Quran pun, tentunya, bisa menjadi sebuah petunjuk dalam berbagai masalah agama, sosial, ekonomi, serta politik. Namun sayangnya, sering kali di zaman sekarang masih banyak yang menyalahgunakan makna Al-Quran serta ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya.

Al-Quran bukan hanya sekedar bacaan, akan tetapi memiliki makna yang dalam. Di dalamnya terkandung keluhan para manusia, kisah Nabi Muhammad saw, dan penjelasan yang lengkap tentang agama Islam, seperti akidah, ibadah, etika, dan hukum-hukum yang harus diikuti oleh umat Islam. Al-Quran tidak hanya memiliki tujuan, akan tetapi memiliki banyak rahasia keutaman-keutaman serta keistimewaannya.

Rahasia keutamaan Al-Quran beserta keajaibannya yang tak terhingga

 Al-Quran adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk hidup umatnya. Al-Quran pun mempunyai makna dan arti yang membuat kita semakin semangat untuk membacanya. Kitab suci ini mengandung banyak rahasia yang memberikan manfaat luar biasa bagi setiap orang yang memahaminya dengan hati yang tulus. Keutamaannya pun bukan hanya dari segi spiritual, tetapi juga dari sisi intelektual, emosional, dan fisik. Sebagaimana Habib Syekh Ali bin Assegaf pernah berkata, “Jadikanlah Al-Quran sebagai wirid. Baca dia di pagi, siang, sore, dan malam walaupun sedikit.” Jikalau ditanya wirid apa yang paling bagus? Maka jawabannya adalah Al-Quran.

Begitu pula Nabi saw bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Quran.” Ambil dan bacalah Al-Quran walaupun selembar, walaupun satu halaman. Baca dia, jadikan sebagai wirid dan rutinitas. Sebagaimana Habib Syekh bin Ali Assegaf berkata, “Barang siapa yang menjadikan Al-Quran sebagai wirid dan rutinitasnya di pagi dan sore hari, maka Allah akan berikan empat kemuliaan. Pertama, Allah datangkan sebuah pahala dan kebaikan. Kedua, Allah berikan derajat dan wibawa yang lebih baik. Ketiga, pembacanya akan memperoleh rahmat dan perlindungan Allah melalui para malaikat. Keempat, Al-Quran akan memberikan syafaat di hari kiamat nanti dan dijauhkan dari sesat celaka.”

Konsisten membaca Al-Quran itu tidak mudah

Al-Quran ini kalamullah, tidak semua orang bisa membacanya kecuali dengan hati yang bersih dan suci. Oleh karena itu, membaca Al-Quran sering kali terasa berat dan tidak semua orang bisa mudah melakukannya. Dikatakan bahwasannya Sayyid Muhammad bin Hasan Zamanulael, ada juga yang mengatakan Sayyidina Utsman bin Affan, berkata:  

لَوْ طَهَرَتْ قُلُوْبُنَا، مَا شَبِعَتْ مِنْ كَلَامْ اللّٰهِ

Yang artinya: “Kalau hati kita sudah bersih, tidak mungkin kita bisa kenyang dengan Al-Quran.” Karena pada dasarnya, hati kita yang berkarat karena dosalah yang mempersulit koneksi kita dengan Al-Quran. Maka bersihkan hati ini dari segala karat.

Orang yang sudah menjadikan Al-Quran sebagai rutinitas dan wirid di pagi, siang, sore dan malam hari walaupun sedikit, maka dia akan menjadi orang yang beruntung di dunia. Sebagaimana ketika Nabi Muhammad saw diberikan Al-Quran ia menjadi nabi yang paling agung, umatnya menjadi umat yang agung, serta bulan yang diturunkan Al-Quran di dalamnya menjadi bulan yang paling agung. Mengapa?  Karena adanya Al-Quran.

Lalu bagaimana jika Al-Quran itu diberikan kepada kita dan dibaca di dalam rumah kita? Tentu saja rumah tersebut akan menjadi rumah yang indah suasananya. Berapapun yang dibaca, pasti akan mendatangkan kebahagiaan dan keberuntungan.

Tapi ingat, membaca Al-Quran itu bukanlah hal yang mudah, melainkan berat dan tidak sembarang orang bisa membacanya. Jika kamu digerakkan hatinya untuk membaca Al-Quran, maka kamu termasuk orang yang baik, baik di mata Nabi saw dan di mata Allah. Sebagaimana sabdanya:

  خيركم من تعلم القرآن وعلمه

Artinya: “Sebaik-baiknya kalian adalah yang mempelajari dan mengajarkan Al-Quran.” Maka dari itulah, jangan pernah malas untuk mem baca Al-Quran, sebab ia adalah teman kita, teman yang menemani dalam gelapnya kuburan. Ia juga akan menjadi penolong kita di Hari Perhitungan nanti.

Bersyukurlah bagi umat muslim yang hatinya digerakkan untuk bisa membaca Al-Quran, karena hal tersebut bisa menarik banyak kebaikan. Habib Syekh bin Ali Assegaf berkata, “Barang siapa meninggal dalam keadaan membaca Al-Quran, maka dia meninggal dalam keadaan baik.”

Kembali kepada Al-Quran

Kita yang sedang mempunyai usaha, menghadapi ujian, atau yang sedang menyelesaikan perkuliahannya, cobalah mulai membaca Al-Quran kembali. Jangan hanya sekadar beli, punya, untuk kemudian dijadikan pajangan saja. Bagaimana kita ingin dipermudah segala urusan, namun membaca Al-Quran saja jarang. Yuk, dimulai hari ini, detik ini, dan seterusnya, kita niatkan agar lebih banyak membaca Al-Quran. Jangan pernah lelah apalagi bosan untuk membaca kalam-Nya. Toh membaca Al-Quran itu gratis.

Kesimpulannya, Al-Quran adalah wahyu ilahi yang memiliki kedudukan tertinggi dan keutamaan yang tak terhingga bagi umat Islam. Ia berperan sebagai kitab petunjuk hidup yang sempurna. Tidak hanya memberi panduan spiritual, tetapi ia juga mencakup segala aspek kehidupan, termasuk hukum, moralitas, hubungan sosial, dan akhlak. Maka dari itu setiap ayat dalam Al-Quran mengandung keberkahan, petunjuk hidup, dan penyembuhan bagi mereka yang memahaminya dengan hati yang tulus.

Demi meraih keberkahan Al-Quran, marilah kita membaca, menghafal, dan mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari, karena hanya dengan cara itulah kita dapat merasakan keajaiban yang tak terhingga dan merasakan keistimewaan dari kitab yang mulia ini.

Cukup sekian yang saya tulis. Apabila ada yang bertanya saya akan memberi jawaban alih-alih harapan, karena saya di sini menulis bukan mengisi hati yang sunyi. Hehehe. Kurang lebihnya mohon maaf, terima kasih.

Berita: KBRI Rabat Sambut Staf Baru

Siaran Ulang Seminar Internasional bersama Ust. Nuruddin, Lc., M.A. di Kanal PPI Maroko

Tag Post :

Bagikan Artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *