Mingguan Menulis – Peran Mahasiswa Dalam mengawal Demokrasi di Indonesia

 
oleh : Sidqon Siraj
 
Peran Mahasiswa Dalam mengawal Demokrasi di Indonesia
Dalam perjalanan bangsa ini, mahasiswa memiliki peranan penting dan kerap kali menjadi tonggak awal perubahan bangsa ini menuju lebih baik. reformasi 1998 adalah sebuah bukti nyata peran aktif mahasiswa menjadi garda terdepan untuk membawa perubahan bagi bangsa Indonesia. Kita lihat dari namanya saja “maha” dan “siswa” yang menurut hemat saya bermaknya sebuah pencapaian posisi tertinggi seseorang yang mengenyam bangku pendidikan. Tentu penjabaran ini menggambarkan pula bagaimana kapasitas keilmuan orang-orang yang menyandang status tersebut. Tidak diragukan lagi dan telah kita sepakati bersama, peran mahasiswa untuk mengawal perubahan dalam konteks yang lebih baik tak bisa dianggap remeh dan disepelekan.
 
Seperti kita ketahui bersama, negara kita menganut sistem pemerintahan berdasarkan demokrasi. Demokrasi, adalah sebuah sistem pemerintahan dimana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Saat ini, bentuk pengambilan keputusan langsung oleh rakyat dan untuk rakyat, adalah dengan cara pemilu. Sehingga seringkali pemilu disebut juga dengan “pesta demokrasi”. Yang seharusnya menjadi agenda dalam pesta demokrasi ini adalah pertarungan gagasan, formula, atau visi misi terbaik  para putra-putri terbaik Bangsa Indonesia untuk dapat diaplikasikan dalam keberlanjutan roda pemerintahan bangsa ini untuk menjadi lebih baik.
 
Namun kenyataan yang terjadi saat ini, proses pesta demokrasi di Indonesia saat ini kerap kali diwarnai dengan politik uang, pembunuhan karakter lawan politik, berita hoax, hingga menyebarkan ujaran kebencian untuk menjatuhkan lawan politiknya. Banyak dari pelaku demokrasi saat ini, tidak lagi berkonsentrasi pada gagasan gagasan brilian untuk membangun bangsa dan negara ini, melainkan hanya mementingkan bagaimana memenangkan pemilu dan memiliki kekuasaan yang sebesar besarnya dalam roda pemerintahan bangsa ini. Imbas yang ditimbulkan dari praktek demokrasi yang tidak sehat ini adalah menjadi mahalnya biaya politik, yang pada akhirnya bermuara pada maraknya praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme yang dilakukan para pejabat negara dalam menjalankan roda pemerintahan negara ini. Korupsi; karena biaya politik yang mahal, yang membuat tujuan utama mereka saat menjadi pemangku jabatan adalah untuk mencari untung yang sebesar-besarnya agar dapat mengembalikan modal awal saat akan maju menjadi calon bupati, gubernur, presiden, atau legislator. Kolusi; memanfaatkan kekuasaannya untuk bekerja sama dengan oknum tertentu untuk menghasilkan keuntungan bagi keduanya. Nepotisme; menempatkan anggota keluarga, kerabat, atau koleganya yang dipilih bukan berdasarkan profesionalitas, tetapi karena nafsu pribadinya di tempat tempat strategis pemerintahan yang dipimpinnya. Agar dapat sama sama memanfaatkan jabatan atau melanggengkan kekuasaannya. Dampak yang ditimbulkan dari praktek demokrasi yang tidak sehat memang sangat mengerikan bagi keberlangsungan bangsa ini.
 
Merujuk pada gambaran gambaran sederhana yang telah saya paparkan diatas, pasti kita tak ingin bangsa ini terjerembab dalam praktek demokrasi kotor yang akan banyak membawa kerugian terhadap bangsa ini. Untuk itu dibutuhkan peran aktif kita sebagai mahasiswa untuk mengawal revolusi demokrasi di negeri kita menuju lebih baik. dengan menghindari untuk menerima dan melaporkan jika ada politik uang, tidak ikut menyebarkan hoax dan ujaran kebencian, juga menjaga suasana pemilu tetap kondusif dengan mengampanyekan masing-masing pilihan kita berdasar pada program kerja, gagasan, dan ide untuk pemerintahan yang lebih baik. mahasiswa sebagai kaum terpelajar, tidak boleh terjebak pada fanatisme buta yang selalu memngatakan yang salah selalu salah dan yang benar selalu benar. Mahasiswa tetap harus aktif mengkritik yang salah, dan tak boleh lupa mengapresiasi dan mendukung yang benar, untuk praktek demokrasi kita yang lebih baik. Bapak Proklamator kita Ir. Soekarno pernah mengatakan “kekuasaan presiden ada batasannya, yang tidak ada batasnya adalah kekuasaan rakyat. Namun ingat, diatas itu ada kekuasaan tuhan..”. mari kita kawal kekuasaan yang tidak ada batasnya ini untuk menjadikan negara kita menjadi maju, makmur, aman, dan nyaman dalam persatuan dan keberagaman.

 

Tag Post :
Artikel,Keilmuan & SDI,Minggu-an Menulis,Opini

Bagikan Artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Populer