Diri Sendiri

Setiap orang punya versi ceritanya sendiri-sendiri tentang diri kita.

Entah versi baik, maupun versi buruk.

Kita memang tidak mungkin bisa, menutup semua mulut yang ada.

Mencoba memperbaiki, bahkan mengklarifikasi tentang diri kita, saya rasa itu tidak perlu.

Capek, membuang tenaga dan percuma!

Biarlah waktu yang bisa menjawabnya, dan tinggal tangan-Nya-lah yang bisa mencairkan

suasana yang ada.

Tak perlu emosi, semua serahkan saja pada-Nya, hanya Dia yang tahu kebenarannya.

Bukan mereka mereka yang sok tahu dan maha dari maha tahu.

Semua manusia sama di mata-Nya.

Semua manusia juga pasti punya celahnya masing-masing.

Ini perihal yang mana?

Apakah mereka berhadapan dengan sisi baik kita atau sisi buruk kita?

Diri Sendiri
ilustrasi

Tidak ada manusia yang sempurna.

Tidak ada juga manusia yang pure disenangi oleh semua orang.

Pasti ada saja orang yang tidak menyukai kita.

Dan entah dari sisi mana juga, mereka menyukai maupun tidak menyukai kita.

Semua orang punya hak bersuara.

Tapi perlu diingat, jangan sampai suara yang dilontarkan memicu perselisihan.

Entah kesalahpahaman atau bahkan perselisihan yang berujung pada putusnya ukhuwah

islamiah.

Mungkin banyak yang berasumsi, kita ini begini… dan kita itu begitu…

Nah, kata begini dan begitu, biarlah mereka saja yang pusing-pusing membicarakan.

Selagi apa yang diucapkan tidak sesuai realita, abaikan saja.

Biarkan mereka mengarang cerita dan seolah-olah kita yang menjadi terpojokkan.

Intinya yang tahu diri kita, ya diri kita sendiri.

Yang tahu dan mengalami semuanya, ya diri kita sendiri.

Ingat, kita ini lakon!

Dan kita yang tahu seluk-beluk dan merasakan sendiri apa yang sedang dialami.

Mereka hanya penonton yang suka menerka-nerka, suka menebak klimaks dan bahkan ada

yang suka langsung tarik kesimpulan tanpa tahu prolognya terlebih dahulu.

Setiap orang punya netizen tersendiri, entah gaib (terselubung/tertutup) atau bahkan nyata

muncul penampakannya.

Ingat!

Selagi memang baik dan tidak merugikan orang lain,

Selagi itu bermanfaat dan tidak melanggar syariah,

Untuk apa kita takut? untuk apa kita canggung dan untuk apa pula kita memikirkan omongan

orang di luaran sana?

Abaikan saja, dan jadikan semua omongan menjadi cambuk untuk bisa terus bertumbuh.

Kita punya hak prerogatif untuk diri kita sendiri, ya!

Bersikap bodo amat, perlu banget buat menanggapi omongan-omongan kosong pemicu

kesalahpahaman.

Nantikan promo-promo menarik di PPI Shop : https://ppimaroko.or.id/ppi-shop/#pu-pay

Saksikan video-video keseruan even PPI Maroko : https://www.youtube.com/@PPIMarokoOfficial

Tag Post :
Minggu-an Menulis

Bagikan Artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *